Riau, (Demon) Publik dihebohkan dengan pelepasan ER Sidabutar, oknum yang mengaku jurnalis, terkait penangkapan oknum wartawan R yang positif menggunakan sabu. Kejadian ini bukan hanya menimbulkan kecurigaan, tetapi juga memicu kemarahan di kalangan jurnalis dan masyarakat luas atas dugaan ketidakadilan dan upaya penghalangan proses hukum yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
Kronologi yang dirangkum tim investigasi jurnalistik menunjukkan sejumlah kejanggalan yang sangat mencurigakan. Fakta-fakta yang terungkap menunjukkan bahwa penangkapan oknum wartawan R terjadi di kediaman ER Sidabutar. Bukti percakapan melalui telepon dan WhatsApp antara R dan ER Sidabutar terkait sabu tersebut sangat jelas dan tak terbantahkan. Hal ini menunjukkan keterlibatan langsung ER Sidabutar dalam kasus tersebut.
Namun, yang mengejutkan, ER Sidabutar justru dilepaskan tanpa pemeriksaan lebih lanjut. Keterangan oknum R mengenai keterlibatan ER Sidabutar dalam kepemilikan dan penggunaan sabu tersebut diabaikan dan tidak tercantum dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Hal ini menimbulkan dugaan kuat bahwa terdapat upaya untuk melindungi ER Sidabutar dan mengaburkan fakta sebenarnya.
Ketidakadilan yang terang-terangan ini tidak dapat dibiarkan! Pelepasan ER Sidabutar tanpa proses hukum yang adil dan transparan menunjukkan adanya potensi penyimpangan prosedur dan bahkan dugaan rekayasa kasus. Penangkapan oknum wartawan R terkesan sebagai upaya pengalihan isu dan pengkambinghitaman untuk melindungi ER Sidabutar.
Oleh karena itu, kami menuntut:
1. Direktur Narkoba Polda Riau untuk membuka kembali kasus penangkapan oknum wartawan R. Investigasi harus dilakukan secara menyeluruh, transparan, dan objektif, tanpa pandang bulu. Bukti-bukti yang ada, termasuk percakapan telepon dan WhatsApp antara R dan ER Sidabutar, harus diteliti secara seksama dan diproses secara hukum. Jika terbukti adanya keterlibatan ER Sidabutar, maka yang bersangkutan harus segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku. Kegagalan melakukan hal ini akan semakin memperkuat opini publik bahwa penangkapan oknum wartawan R hanyalah rekayasa dan upaya untuk menutupi kejahatan yang lebih besar.
2. Kapolda Riau Irjen Heri Hariyawan untuk segera memonitor dan menindaklanjuti kasus ini. Dugaan keterlibatan oknum polisi dalam melindungi ER Sidabutar harus diusut tuntas. Transparansi dan akuntabilitas dalam penegakan hukum harus diutamakan untuk mengembalikan kepercayaan publik. Bukti foto yang menunjukkan ER Sidabutar sedang menggunakan sabu harus dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam proses penyelidikan.
Kejadian ini telah mencoreng citra kepolisian dan menimbulkan kerugian besar bagi kepercayaan publik terhadap penegakan hukum di Indonesia. Kami mendesak pihak berwenang untuk bertindak tegas dan adil dalam menyelesaikan kasus ini. Keadilan harus ditegakkan, dan keadilan harus terlihat! Ketidakadilan yang terjadi ini tidak hanya merugikan oknum wartawan R, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi penegak hukum. Tindakan tegas dan transparan sangat diperlukan untuk mengembalikan kepercayaan publik.