Jakarta, (Demon) Ketua Umum DPP Serikat Praktisi Media Indonesia(DPP SPMI) sambangi DPP Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (DPP KERIS) Cempaka Putih Jakarta.
Kedatangan Edi Anwar Asfar Ketum DPP SPMI, disambut oleh dr. Ali Mahsun ADMO Biomed Ketum DPP KERIS dan jajarannya, pada pukul 19.30 Senin (29/4).
Pertemuan Kedua organisasi ini, dalam rangka memperkuat hubungan kerjasama dalam sektoral ekonomi rakyat, yang menjadikan keterikatan dalam mengawal publikasi melalui media online, hingga media yang berbasis digitalisasi media sosial.
Ada kesamaan dari kedua organisasi ini,
Serikat Praktisi Media Indonesia, merupakan wadah dan menjadikan sebuah penentuan media yang berbasis digitalisasi teknologi.
Ketum DPP SPMI Edi Anwar selaku pendiri dari SPMI Ia mengatakan, diikutsertakan organisasi kami oleh KERIS. Ini merupakan langkah awal dan sinergitas yang sangat luar biasa, cetus Ketum SPMI.
Hal ini menjadi daya tarik dan sebuah dimensi dalam era digitalisasi Nasional. Dalam era kemajuan negara kita ini, kita punya media sosial seperti TikTok, Telegram, YouTube, Facebook, Twitter dan medsos lainnya.
Kemajuan itu, tentunya dimiliki pula terdiri dari SPMI. Wadah yang mempunyai kesamaan diera jaman now ini.
Sehingga menurut kami, kita ingin merubah sistem dimana sistem itu menjadikan nilai jual bagi SPMI.
Seperti apa SPMI mempunyai nilai dan wawasan?
SPMI bagian dari unsur media online, yang mempunyai kualitas secara terbagi bagi. Misalkan seperti TikTok. Jejaring dari SPMI ini mempunyai nilai harapan, untuk media online yang digabungkan melalui backlink otomatis lewat medsos TikTok.
Begitu seterusnya akun akun medsos lainnya, seperti Twitter (X), Instagram, Facebook dan lain sebagainya kami setarakan lewat seperti medsos TikTok.
Sudah barang tentu, kami (SPMI) akan membentuk tim para ahli IT yang memiliki segudang pengalaman bekerja, dengan database best prestasi.
Nah disinilah pula bergeser, tentang ekonomi. Yang menjadikan kami kuat dan kokoh, tentunya sesuai harapan dan cita cita itu dilakukan kebersamaan, tutur Edi Anwar.
Secara terpisah dr. Ali Mahsun ADMO Biomed Ketua Umum KERIS menyampaikan, bergabungnya SPMI di organisasi kami, kami memberikan catatan khusus pada SPMI.
Pertama kami apresiasikan pada SPMI. Bergabungnya SPMI tentu harus memiliki kapasitas menggunakan Digital Teknologi. Seperti apa Digital Teknologi itu,…yaa sudah seharusnya memiliki kematangan di era jaman now ini.
Apa yang disampaikan Ketum SPMI, tentunya SPMI memiliki kualitas jejaring media online yang sangat bagus. Satu hal yang harus di jaga adalah, para anggota (Wartawan) di SPMI.
Itu mereka diwajibkan menjunjung tinggi disertai dengan nilai nilai harkat martabatnya, mengedepankan kode etik jurnalis sesuai UU 40 tahun 1999..
Kemudian SPMI juga harus memiliki jejaring media online, memiliki medsos, dan sebagainya. Ini menjadi tolak ukur dan upaya mendongkrak para ekonomi rakyat yang kami kedepankan.
Seperti kepada para pedagang Bakso, Warteg, Kelontong, Asongan, Ojol, dan sebagainya. Masih banyak lagi’, dari program program itu yang terdapat di KERIS, Ucap Pria asal Mojokerto ini.
Kami yakin SPMI memiliki kesamaan dan serta, mempunyai nilai yang sama. Untuk mewujudkan cita cita dan harapan, bagi para sektoral ekonomi rakyat kecil.
Harapan kami semoga SPMI dan KERIS dapat mewujudkan cita cita dan harapan demi bangsa dan negara kita maju bersama. Yang melindungi dan berpihak kepada para ekonomi rakyat kecil. Pungkasnya.