Deli Serdang, (Demon) Hujan deras yang mengguyur Desa Kota Rantang, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, selama dua hari berturut-turut menyebabkan ratusan hektar persawahan terendam banjir. Akibatnya, tanaman padi milik warga dipastikan gagal panen.
Kepala Desa Kota Rantang, Sabaruddin Ahmad, SE, yang meninjau langsung lokasi bersama Babinsa Koramil 0201-12/Hamparan Perak dan sejumlah kepala dusun, menjelaskan bahwa banjir yang merendam area persawahan Paya Ambrol disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi selama hampir dua hari, sehingga parit irigasi tidak mampu menampung debit air yang besar. Akibatnya, tanggul pembatas sawah jebol dan air menggenangi persawahan yang telah ditanami padi.
“Hujan deras selama dua hari, yaitu pada Jumat (21/6) dan Sabtu (22/6), membuat parit irigasi tidak sanggup menampung debit air yang tinggi. Ini menyebabkan tanggul pembatas sawah jebol dan air masuk ke area persawahan warga, sehingga tanaman padi terendam banjir,” ujar Sabaruddin, kamis (27/6/2024).
Lebih lanjut, Sabaruddin menyampaikan bahwa akibat banjir tersebut, sekitar puluhan hingga ratusan hektar sawah warga terendam air dan dipastikan gagal panen. “Area persawahan Paya Ambol yang terendam banjir saat ini milik tiga kelompok tani. Jika ditaksir, luasnya mencapai puluhan hingga ratusan hektar yang sudah ditanami padi. Air belum juga surut selama enam hari terakhir, sehingga dapat dipastikan tanaman padi membusuk dan gagal panen,” jelasnya.
Sabaruddin Ahmad telah melaporkan kejadian ini kepada pihak pertanian Pemkab Deli Serdang dan dinas PUPR untuk mencari solusi dan memperbaiki tanggul yang jebol. Ia juga meminta bantuan untuk para petani yang mengalami kerugian.
“Sebagai Kepala Desa, saya telah menyampaikan masalah ini kepada Pemkab Deli Serdang dan berharap mereka segera memberikan solusi agar peristiwa ini tidak terulang. Salah satu solusi adalah dengan menyalurkan bantuan bibit padi baru kepada para petani, sehingga ketika air sudah surut, mereka dapat menanami kembali sawahnya,” tandasnya.
Ketua kelompok tani, Yono, yang didampingi Saidi, mengungkapkan harapannya agar Pemerintah Kabupaten Deli Serdang segera mempercepat pembangunan pintu air di beberapa titik lokasi persawahan untuk mempermudah pengaturan debit air.
“Kami berharap Pemkab segera membangun pintu air untuk mempermudah para petani mengatur debit air ke area persawahan. Saat ini, petani harus membuka tutup saluran air dengan cangkul, yang berpotensi merusak tanah pembatas sawah,” ujar Yono.
Selain itu, para petani juga meminta pemerintah melakukan normalisasi sungai untuk memperlancar aliran air hingga ke laut. “Kami berharap Pemkab Deli Serdang melakukan normalisasi sungai agar arus air sungai dapat mengalir lancar. Sebagai warga, kami siap bergotong royong untuk melaksanakan normalisasi sungai,” pungkas Yono.
Peristiwa ini menggambarkan betapa pentingnya infrastruktur irigasi yang memadai untuk mencegah kerugian yang dialami petani akibat bencana banjir. Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil tindakan untuk mendukung kesejahteraan para petani yang terkena dampak.